"Yah, Qiya sudah 4  hari sudah tidak lihat TV," ujar anak saya, Qiya, dengan bangganya.
"Pinter, donk.!" jawab saya.

Saya lihat ia begitu bangga, dengan apa yang sudah ia capai. Ternyata tidak lihat TV adalah prestasi sendiri.

Saya sendiri tidak menyangka, ia dapat melewati tantangan tidak melihat TV. Karena setiap harinya ia begitu erat dengan TV. Mulai dari bangun tidur, sarapan, siang dan sore. Malam memang tidak, karena itu jatahnya emak dan Bapak. Khusus Sinetron. He.he.