Sabtu, 5 Mei 2018. Alhamdulillah, setelah lama meminta belikan sepeda. Kini akhirnya menemukan solusi, ke mana harus mencari sepeda.

"Alhamduillah yah, Qiya sudah dibelikan Bapak sepeda," katanya ketika melihat saya baru saja datang dari sekolah.

Ceritanya, ketika Bapak mau pamit sama emak, untuk membeli ban di pak Anam, Qiya pesan, "Pak, nanti kalau Toko Pak Anam buka, tolong qiya belikan sepda," pintanya.




"Ya, nak," dijawab Bapak sekenanya. Eh ternyata di sana memang sudah ada sewaan sepeda yang baru saja dikembalikan oleh orang yang menyewa lainnya. Padahal kemarin ditanyakan ke toko, stoknya habis, masih disewa oleh orang, belum dikembalikan.

Akhirnya, sepeda diangkut becak, dan langsung menuju rumah. Setelah belajar sekitar kurang lebih 4 hari. Qiya sekarang, sudah bisa mengendalikan sepeda, antara setir dan kaki untuk mengayuh.

Kemarin, ketika saya dorong dia hanya fokus pada kaki, untuk mengayuh jalannya sepeda. Sehingga sering nabrak, belum mengerti belok. Sekarang sudah bisa.

Atas berkat rahmat Allah, ketika lembur di kantor diniyah. Ibunya Qiya cerita dengan Ustadz Hasan tentang sepeda anaknya. Entah dapat wangsit atau petunjuk dari siapa, Ust. Hasan memberikan sepedanya zidan yang sudah tidak bisa dipakai lagi, untuk dihibahkan kepada Qiya.
"Wes, yawes, Aku wes pegel dandani. Mau saya belikan lagi," jawab Ustad Hasan, ketika ditanya giman nanti kalau Zidan mencari sepedanya.

Besok paginya baru kita ambil sepeda tersebut. Meski sudah rusak, tapi Bapak sanggup memperbaiki. Terima kasih Ustadz Hasan. Baarakallahu.